Langsung ke konten utama

Petualangan Absurd di Bromo-Ranu Kumbolo-Batu Malang Part 4 (Keliling Batu Malang)

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dan merem melek, sampailah kami di Batu sekitar jam 8an. Di Batu kami nginap di Ceria Homestay di daerah sekitar BNS (Batu Night Spectacular). Kami sengaja pilih homestay karena lebih hemat dan nyaman dan juga di daerah situ banyak banget homestay. Homestay yang kami tempati cukup nyaman. Ada dua kamar tidur, ruang tamu, ruang TV (di depan TV juga ada kasur lho) dan ruang makan, dapur serta kamar mandi yang dilengkapi dengan heater. Di lantai 2, bisa dimanfaatin buat jemur-jemur cucian karena balkonnya luas banget. Nyaman banget dan harganya terjangkau! Buat backpacker, ini salah satu homestay yang recommended.
Sampai di homestay, udah pada kelaparan dan niat pesan makanan pakai ojek online karena semua udah pada habis energi. Ibarat kata pucuk di cinta ulam pun tiba, pas mondar-mandir di dapur, mataku langsung ngeliat ada daftar menu terpampang dengan indahnya di dekat kulkas. Ternyata homestay itu kerjasama dengan satu restoran untuk pesan antar makanan, tan babibu lagi langsung pesan makan. FYI, restoran itu ngelayanin pesan antar makanan ke Ceria Homestay dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam aja ya. Singkat cerita, malam itu kami beberes, bersih-bersih setelah 2 hari jadi anak gunung. Saatnya istirahat buat lanjut keliling Kota Batu dan Malang besok paginya.
Pagi tiba, kami siap lanjut keliling. Hari pertama sekembalinya dari gunung (kayak di gunungnya lama banget ya) kami habiskan dengan keliling Batu dan Malang. Selama di Batu dan Malang kami menyewa sepeda motor buat transport. Harga sewa motor di Batu 75 ribu rupiah untuk 24 jam, dan kalau mau booking harus jauh-jauh hari karena banyak banget turis yang suka sewa motor disana.



Tujuan pertama kita adalah Omah Kayu, tempat yang lagi hits banget. Disana pemandangannya bagus banget karena letaknya di atas gunung (jangan samakan dengan perjalanan waktu ke Ranu Kumbolo ya karena ini bisa dijangkau dengan motor). Ada spot untuk paralayang bagi yang mau adu nyali. Tapi, kalau gak berani bisa ke area yang ada giant hammock nya. Kami pergi ke area yang ada giant hammocknya (lupa nama spotnya apa). Pertanyaannya, ngapain? Jawabannya nyantai doang! Tapi sensasinya itu lho yang beda. Butuh perjuangan dan histeris untuk naik giant hammock ini (termasuk saya). Sebenarnya itu hammcok gak tinggi-tinggi amat, tapi pas kita naik kan goyang-goyang jadi agak serem. Tapi, begitu udah nyampe di tengah, udah duduk diam aja kayak patung, But, actually it's interesting to do!


Setelah histeris di atas hammock, terbitlah senyum ceria
 
Puas main-main, badan kerasa pegal-pegalnya. Mungkin efek naik gunung sama perjalanan jauh, yang cewek-cewek mutusin buat pijat refleksi. Di Omah Kayu ada warung yang ada jasa pijat refleksinya. Lumayan buat pijat kaki 15 menit 30 ribu rupiah. Lumayan lah buat meregangkan otot. Selesai pijat-pijat, perut kelaparan. Langsung aja makan di warung yang ada di area Omah Kayu tapi sebelumnya solat zuhur dulu ya (dijama' dengan ashar karena kami mau lanjut ke Malang), dan harganya pun terjangkau banget. Kami pesan nasi pecal dan nasi soto dan rata-rata harga nasinya 15 ribu rupiah aja. Murah!

Perut kenyang, lanjut lagi perjalanan ke Malang. Sebenarnya kami gak ada tujuan khusus untuk ke Malang. Tujuannya cuma mau nyari oleh-oleh almond cheese yang lagi hits itu sama makan bakso bakar khas Malang. Perjalanan Batu-Malang ditempuh kurang lebih 1 jam. Ada kejadian lucu waktu kami sebenarnya udah dekat dengan toko oleh-oleh. Tapi jalan yang biasa dilewatin untuk ke toko itu ditutup karena lagi ada parade budaya. Nah, pas parade budaya itu ada atraksi Bantengan sama Kuda Lumping. Tau dong ya seperti apa aksinya. Kami sempetin aja nonton sebentar sambil makan pentol. Lucunya pas orang yang kerasukan jadi Banteng itu mau diobatin karena udah selesai, tempat ngobatinnya itu di tempat kamilagi ngaso, kan serem juga. Mana pakai stanggi-stanggian wangi-wangi lagi. Terus atribut Bang Deni itu serba merah, dari motor, baju sampai helm. Ya udah langsung aja ngacir dengan ngandalin GPS Kak Yessy.

Akhirnya, setelah sedikit mutar-mutar sampai juga di toko oleh-oleh. Oleh-oleh khas Malang paling banyak dicari ya keripik,ada keripik buah, tempe, tahu, bakso. Dan kita nemuin lidah buaya yang di produksi dari Pontianak! Itu sih banyak di tempat kita. Habis belanja lanjut misi selanjutnya, makan bakso bakar Malang. Kita makan di Bakso Bakar Pak Man yang konon katanya enak. Dan emang enak! Tempatnya sederhana banget tapi banyak public figure yang udah datang kesana diliat dari deretan foto yang dipajang. Oiya, kalau mau kesana, datangnya awal-awal sebelum jam 7 malam. Karena kalau lewat dari jam 7 malam udah abis bis bis. Dan kami termasuk beruntung sebagai pelanggan penutup (rezeki anak sholehah >_<).


penampakan warung bakso dan bakso bakar Pak Man

Selesai nyobain bakso Pak Man, kita pulang ke Batu dengan membawa segala dus-dus isi oleh-oleh. Sampai di Batu langsung ke homestay buat naru barang-barang bawaan langsung tancap lagi ke BNS. Suasana BNS malam itu gak terlalu ramai karena itu malam Selasa, tapi tetap meriah dengan lampu-lampunya yang kerlap-kerlip. Untuk masuk BNS, tiketnya itu 40 ribu rupiah tapi belum terrmasuk tiket wahana. Ada paket hemat 65 ribu udah masuk 2 kupon wahana, 1 kupon makan dan 1 kupon minu. Jadi kami ambil paket hemat. Di BNS permainannya banyak banget, tapi kam cuma main 2 wahana go cart dan yang semacam halilintar gitu kalau di Dufan (lupa namanya). Jangan lupa buat jepret-jepret momen di BNS juga karena lumayan banyak spot menarik. Karena ada kupon makan-makan minum kan sayang kalau gak dipakai. Yang cowok-cowok juga pada masih kelaparan, jadi kami singgah sebentar di foodcourt buat ngisi perut. Ternyata pas kami makan ada pertunjukkan dancing water. Keren! Selesai makan, saatnya pulang dan istirahat. Hari pertama di Batu selesai.




Hari kedua dimulai dengan acara masak memasak di homestay. Bang Ari rajin banget pagi-pagi udah belanja sayur sama bahan makanan lain untuk sarapan di tukang sayur keliling. Karena perlengkapan dapur homestay kita lengkap banget, masakpun enak. Setelah kehebohan masak pagi-pagi selesai, makan, mandi lanjut siap-siap untuk jalan hari itu.

menu sarapan pagi yang dimasak sepenuh hati 
Tujuan hari itu adalah Jatim Park dan Museum Angkut aja. Karena dipikir-pikir kedua tempat itu luas banget untuk dijelajahin. Sebelum ke tujuan utama, kita masih nyempetin nyari oleh-oleh dulu buat yang belum nemu kemarin sama nyariin bibit anggrek Mama. Ya, bibit anggrek! Di Batu terkenal dengan tanaman-tanamannya karena daerahnya dingin, Jadi si Mama nitip bibit anggrek. Setelah mutar-mutar dan nanya-nanya, ketemulah toko bunga (lupa namanya, tapi ini lengkap banget) di daerah Selecta. Langsung ambil bibit anggrek botolan, bayar, langsung cuuusssss.

Akhirnya sampai di tujuan utama kita, Jatim Park 2. Daerah tempat kita nginap itu sebenarnya dekat banget dengan daerah Jatim Park, tinggal pilih mau Jatim Park 1 atau 2 (sekarang udah ada 3, waktu kita kesana belum selesai dibangun). Masuk ke Jatim Park, kami milih yang sekaligus dengan Batu Secret Zoo dan Museum Satwa (sebenarnya bisa sekalian dengan Eco Green Park tapi udah gak keburu). Harga tiket masuk untuk Batu Secret Zoo dan Museum Satwa itu 75 ribu rupiah karena weekday. Lanjut lah keabsurdan kami di dalam Batu Secret Zoo. Di dalam sini, banyak banget binatang-binatang dari yang lucu sampai yang buas. Dan yang gak pernah atau jarang kita lihat di kebun binatang umumnya ada disana, karena koleksinya lengkap dan terawat. Selain itu, di dalam sini juga ada banyak wahana kayak di Dufan, tapi gak segede di sana. Tapi lumayan lah. Disana kami nyobain rollercoaster mini (beraninya yang begitu doang, tapi lumayan macu adrenalin juga), rumah hantu sam bom bom car, gak banyak-banyak karena udah pada kelaparan dan masih harus ke Museum Satwa sama Museum Angkut. Kelar makan, lanjut ke Museum Satwa. Bangunan depannya mirip banget dengan museum yang ada di film Night at the Museum (sayang lupa foto disini). Suasana di dalam menurut saya juga kayak kita berasa main film Night at the Museum juga. Karena di dalamnya banyak banget terdapat replika binatang-binatang, ingat ya replika bukan diawetkan. Disini kami gak banyak ngabisin waktu, cuma foto-foto sama liat-liat yang lucu langsung keluar. Karena kakinya udah pegal-pegal. Sarannya kalau kalian mau ngitarin Jatim Park kudu siapin stamina sama kaki yang kuat karena areanya luas banget! Actually it's so much fun when we visited there.


Lanjut ke tujuan selanjutnya, Museum Angkut. Letaknya gak jauh dari Jatim Park 2, cuma 8-10 menit pakai motor sampai. Harga masuk Museum Angkut 70 ribu rupiah waktu itu. Disana kita gak cuma disuguhi pameran alat transportasi doang, tapi banyak banget atraksi yang bisa kita kunjungi dan pastinya buat foto-foto. Disana terbagi beberapa area, kayak Inggris, Hollywood, Las Vegas, dan masih banyak lagi. Kita kayak keliling dunia dan nyobain alat-alat transportasi disana. Terus kita juga nyobain rasanya naik pesawat kepresidenan (yang replika), berasa jadi presiden dah! Puas banget keliling di Museum Angkut dan tempatnya itu benar-benar keren!


berasa duduk di kursi presiden ^_^
 
cekrek dulu sama "crew" pesawat Presiden
 
 di depan replika Buckingham Palace

Sebagai tamu terakhir di Museum Angkut (karena tutupnya jam 8 malam dan kita baru keluar jam segitu), gedung Museum Angkut udah sepi dan kita gak sempat liat-liat jualan yang ada di pasar terapung karena udah banyak yang tutup. Tapi sebagian besar yang dijual sih oleh-oleh dan hasil kerajinan. Puas mutar-mutar dan udah kecapean, pulang ke homestay. Tapi tiba-tiba entah ide muncul dari siapa, ngajakin karaoke. Tapi niat itu terpaksa dibatalkan karena kita harus simpan energi buat besok pulang dan masih harus packing.

Hari terakhir di Batu, kita siap-siap buat pulang ke Pontianak. Jam setengah 10 kami pamitan sama penjaga homestay dan naik Grab ke stasiun Malang. Dari Malng kami naik kereta selama 2 jam ke Surabaya (Stasiun Gubeng). Sebelum lanjut, isi perut dulu di rumah makan sate di dekat stasiun gubeng. Dari stasiun kami naik Grab lagi buat ke Bandara Juanda. Jam 5 tepat (untung gak delay) kami pun naik pesawat dan pulang ke Pontianak. Alhamdulillah sampai dengan selamat di rumah.


bye bye our homestay
Selesai sudah perjalanan kami yang penuh keabsurdan selama di Bromo, Ranu Kumbolo dan Batu. Hope to go there next time, karena ngangenin. See you for the other travel story



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 3 (Pulau Sapi dan Manukan)

Hari ke dua di Kinabalu kami jadwalkan untuk menikmati wisata pulau yang ada disana. Kinabalu memang terkenal dengan wisata pulaunya yang konon katanya indah. Jadi kalau berkunjung ke Kinabalu, sempatkan buat berwisata ke salah satu pulau yang ada disana atau kalian juga bisa mencoba island hopping (mengunjungi beberapa pulau dengan sekali jalan). Hari kedua itu kami putuskan untuk mengunjungi 2 pulau yang terkenal di sana, Pulau Sapi dan Manukan. Untuk menuju kesana kami menyewa kapal penyeberangan seharga 250 RM buat seharian. Harga yang kami dapatkan jauh lebih murah jika kami menyewa di tempat penyeberangan langsung, di Jesselton Point yang berkisar antara 300 - 350 RM. Atau jika gak mau nyewa 1 kapal, tergantung maunya ke pulau mana aja, jadi bayar per orang mulai dari 40 RM per orang. Karena lagi-lagi berkat Bang Denny, kami bisa mendapatkan harga sewa kapal yang cukup miring karena ini yang bawa kapal adalah orang yang bawa Bang Denny waktu ke Kinabalu pertama kali.

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 2 (Kundasang)

Setelah sekian lama membiarkan blog ini tanpa postingan baru, akhirnya saya kembali untuk melanjutkan postingan saya tentang healing trip saya di ujung Borneo . Nah, ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. Kali ini saya akan bahas tentang trip di hari kedua saya selama di ibukota Negara Bagian Sabah ini. Salah satu tempat favorit yang wajib dikunjungi jika ke Kinabalu adalah Kundasang. Kundasang adalah sebuah desa yang bisa ditempuh lewat jalur darat selama kurang lebih 2,5 jam dari Kota Kinabalu. Kami menuju Kundasang dengan menggunakan mobil sewaan. Supir mobil sewaan kami ini adalah supir Grab kenalan Bang Denny waktu ke Kinabalu sebelumnya. Alhamdulillah berkat sifat SKSD Bang Denny kami bisa mendapatkan mobil seharga 350 RM plus petrol (BBM), karena kalau nyewa lewat agen travel bisa kena 400 sampai 450 RM untuk 1 mobil berkapasitas 6 orang. Perjalanan kami dimulai jam 8 pagi. Karena perjalanan yang cukup jauh, kami menyempatkan sarapan di minimarket samping hotel.

Healing Trip di Ujung Borneo, Kinabalu - Part 1

Kota Kinabalu atau yang biasa lebih sering disebut Kinabalu adalah ibu kota negara bagian Sabah yang merupakan salah satu negara bagian yang ada di Malaysia dan terletak di Kepulauan Kalimantan (Borneo). Nah kali ini saya mau share tentang pengalaman saya bersama teman-teman saya saat trip ke Kinabalu tanggal 12-16 April 2018 kemarin. Biasanya kalau orang Indonesia liburan ke Malaysia, rata-rata tujuannya daerah semenanjung, mana lagi kalau bukan Kuala Lumpur. Nah, pas saya bilang mau ke Kinabalu, orang-orang pada nanyain ada apaan emang disana, saya jawab aja, "Mau liat Gunung Kinabalu 😅😅". Sebenarnya trip ini lagi-lagi terlaksana berkat adanya promo maskapai kesayangan para traveler yang suka backpacker seperti kami 🙈🙈. Saat itu kami menemukan promo penerbangan Pontianak-Kuching seharga 75 ribu rupiah doang! Siapa juga yang gak ngiler liat harga segitu. Nah, berhubung dari Pontianak gak ada penerbangan langsung ke Kota Kinabalu (ibu kota Negara Bagian Sabah) jad